Wednesday, July 15, 2009

belajar senyum


Ada orang yang terlahir cantik. Diapa-apain tetap aja cantik. Dunia memang bisa kejam jeung...Ada juga yang tipe photogenik. Ada juga yang kaku, ga bisa ngapa-ngapain di depan kamera. Posenya sama persis setiap kali dipoto. Bisa jadi karena orang itu emang dari sononya ga bisa berekpresi lepas di depan kamera, ada juga yang masih canggung. Tapi karena keseringan jadinya narsis, trus upload photo terus di facebook. Ayo ngaku..

Aku paling tidak bisa berekspresi kalau dipoto, jadi aku adalah realgenik. Heh? Istilah baru niy mba.. Temenku sampai geleng-geleng mengajariku berbagai macam pose senyum. Senyumnya jangan pelit, ga usah ditahan-tahan, giginya gapapa kelihatan, tapi jangan lebar-lebar, jadi kelihatan aneh. Hemm... dia aja yang ngeliat aneh, apalagi diriku..Jadi dimulailah ritual belajar senyum setiap bangun tidur di depan cermin. Tapi lama-lama aku menyerah juga, daripada menjadi manusia aneh.

Aku sebenernya tidak mengalami kesulitan untuk tersenyum, malahan murah senyum. Narsis mode dimulai.. Tapi ada mereka yang sangat pandai tersenyum. Bahkan mereka dapat berbicara sambil tersenyum. Beberapa diantaranya adalah Ganjar Pranowo, fungsionaris DPP PDIP. Jadi biarpun berdebat, pembawaanya yang kalem dan murah senyum tidak menyebabkan tensi debat naik.Meminjam istilahnya Cinta Laura, chill chill aja.. Ada lagi Anies Baswedan. Meskipun banyak publik yang beropini penampilannya menjadi moderator pada acara debat capres tidak sebaik moderator lainnya, tapi ketenangannya patutlah diapresiasi.

No comments:

Post a Comment